Kembali ke Titik Nol
perlahan, tanpa kepastian
aku melangkah, dengan kaki kecilku
mengikuti secercah cahaya yang menggiringku maju ke depan
tapi..
semakin jauh melangkah, mengapa cahaya itu semakin redup??
mengapa kadang ia muncul dan kadang ia hilang??
gambar hasil penelusuran google |
"pasti ada harapan!!" teriak batinku
"ahh, hanya ada kegelapan di depan sana.." bisik akalku
aku tetap melangkah, dengan kaki kecilku
keraguanku makin nyata, ketakutanku makin menjerat
"hey, dimanakah kau?" teriakku bingung
sunyi, tak ada jawabnya
aku berhenti melangkah, kaki kecilku gemetaran
"apa kubilang, hanya ada kegelapan kan??", akalku mengikik mengejek batinku
"tapi, tadi ada cahayaa.."batinku membela diri, dengan nada lemah
"sudahlah, ayo kita kembali.. ayo kita kembali ke titik nol !!" kali ini akalku berbicara penuh semangat
"tapi....." batinku bersiap menolak, namun urung ketika melihat tatapan tajam akalku
"baiklah.." batinku mengalah, sambil tertunduk lesu
aku melangkah, dengan kaki kecilku
kali ini berbalik arah
kembali ke titik nol
aku memandang kembali cahaya itu dari tempatku sekarang, dari titik nol
"indah yaa, cahaya itu.." ujar batinku
"iyaaa, tapi bukankah dia hanya terlihat indah saat kita melihatnya dari sini?" akalku tersenyum pada batinku
batinku terdiam, masih memandang cahaya itu dari kejauhan
tiba tiba ia tersenyum, dan memandang akalku sambil berkata
"aku mengerti sekarang"
akalku tetap tersenyum, menganggukkan kepala
"cahaya itu bukan untuk kita cari kan? cahaya itu bukan untuk kita miliki.."
"cahaya itu untuk dipandangi, dikagumi dari titik nol ini"
akalku dan batinku berpelukan
menemukan kedamaiannya masing masing
di titik nol ini
Komentar
Posting Komentar