my tears falls when i read her blog
berawal dari mencari bahan untuk artikel yang harus saya tulis, tidak sengaja saya berkunjung ke blog salah satu dosen saya. blog tersebut merupakan blog pribadi beliau yang selain berisikan pengalaman pribadi maupun unek2 juga tentunya berisikan mengenai hal2 yang berkaitan dengan kefarmasian. berbagai isu yang berkaitan dengan obat, dan tentunya isu tentang peranan apoteker itu sendiri terdapat dalam blog tersebut. sebuah blog yang inspiratif ::) memicu saya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik jika nanti saya sudah menyandang gelar apoteker dan terjun langsung ke masyarakat. yaah, doakan saja semoga keidealismean saya dapat bertahan dan bukannya luntur akibat pengaruh waktu dan keadaan.
miris memang jika berbicara tentang profesi ini saat ini. bukan berarti bahwa kehidupan apoteker tidak akan sejahtera (banyak yang kaya kok.. hehe..), tapi lebih ke peran apoteker sebagai sebuah profesi. sudah sangat sering saya mendengar, betapa profesi apoteker tidak dipandang dan tidak dikenal di masyarakat. salah siapa? saya rasa ini memang masih kesalahan kita sendiri sebagai apoteker yang pada kenyataannya kurang menyentuh masyarakat. bukannya tidak ada loo, tapi mungkin untuk saat ini hal itu masih jarang. pernahkan kamu berkonsultasi mengenai obat dengan apoteker? atau malahan, pernah ketemu apoteker gak diapotek? wah, classical problem banget lah yang satu ini..
menurut blog yang saya baca, keadaan apoteker yang seperti ini juga pernah dialami oleh apoteker apoteker di amerika pada tahun 60an. namun karena mereka mau dan konsisten untuk berubah serta memberikan pelayanan dan pharmaceutical care yang terbaik, di luar negeri sana apoteker menjadi tenaga kesehatan yang cukup dikenal bahkan di beberapa negara mengalahkan pamor dokter. kalo di luar negeri bisa, kemungkinan di indonesia juga bisa dong? asal kita semua berusaha kali yaa? apalagi di kuliah2 sekarang ini sedang sangat digalakkan agar calon2 apoteker bisa memberi pharmaceutical care, memberi pelayanan yang patient oriented dimana tujuannya bukan lagi menjual produk namun kesembuhan dan peningkatan quality of life dari pasiennya sendiri. . fee yang akan kita dapatkan juga bisa setara dokter loh, ya tapi asal kerjanya bener dong.. makanya ayo semangat calon2 apoteker!!
hahaha, waah terlalu semangaat berbicara tentang profesi ini malah jadi melenceng dari judul. sebenarnya tadinya saya mau menulis tentang kerinduan dan kesedihan saya akan ibu. di blog yang baru saja saya baca itu salah satu tulisannya berisikan tentang kekuatan doa seorang ibu. jadi ya my tears falls ini sebenarnya mau membicarakan tentang itu, hehe..
tidak terasa air mata saya jatuh ketika membaca tulisan yang saya bicarakan di atas. yaa, dosen saya menulis tentang betapa manjurnya kekuatan doa seorang ibu dalam menghadapi segala masalah. maklum, akhir-akhir ini saya merasa sedang sangat rindu pada mamak. tapi sayang sekali saya belum sempat berbicara sedikitpun dengan beliau. mungkin karena kondisi tubuh saya sedang drop, sehingga sifat manja saya keluar. saya benar benar hanya ingin mendengar suara mamak, dan mengeluhkan serta menumpahkan rasa lelah yang saya alami. itu sudah cukup, sungguh sangat cukup. saya tahu saya sudah besar, saya tahu mengeluh itu tidak baik, tapi sungguh saya hanya ingin menumpahkan ini, agar saya sedikit lega. saya juga tahu kalau menangis itu tidak baik, saya tahu itu tindakan melankolis dan cengeng, dan selama 2 tahun saya merantau, baru kali ini saya merasa benar-benar seperti ini. tapi apa daya? ini adalah salah satu proses yang memang harus saya lalui. mau tidak mau, suka tidak suka, memang harus dijalani.
saya tahu kalau mamak selalu mendoakan yang terbaik bagi kami sekelurga. dan saya hanya bisa berdoa agar Tuhan selalu melindungi mamak. Tuhan melindungi kami sekeluarga. so even if my tears falls because i miss her, i can still smile to know that she's okay.
Telpon dong mink
BalasHapusuda aku telpon waktu ini, eh mamaknya bobo.. ku mau telpon lagi, eh malah ada bik nur, bapak yang nelpon eh malah putus..
BalasHapus